Kamis, 12 Desember 2019

Posted by I 'NANA' YOU on Desember 12, 2019 with No comments
Model Pembelajaran Cooperative Learning: Jigsaw

Model pembelajaran berhubungan erat dengan tercapainya tujuan dari pemebalajaran. Model pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami suatu materi dan dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal, namun penerapan model yang kurang tepat dapat memunculkan dampak yang sebaliknya, yaitu dapat mengakibatkan siswa kesusahan untuk memahami suatu materi dan dapat berdampak dengan tujuan pembelajaran yang tidak tercapai secara maksimal. Lalu bagaimana model pembelajaran yang baik itu? Model pembelajaran yang baik yaitu model pembelajaran yang ketika diterapkan dalam pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih efektif.
Menurut Karacop & Diken (2017: 86) pembelajaran yang efektif merupakan hal mendasar untuk belajar. Pengetahuan, sikap dan hasil belajar termasuk keterampilan bergantung pada pengajaran yang efektif. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Mari & Gumel (2015) bahwa untuk mendorong pembelajaran yang efektif, adalah bagi guru untuk mengadopsi strategi yang dapat disesuaikan dengan berbagai pola pemikiran siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dapay iterapkan yaitu model pembelajaran Cooperative Learning. Menurut Munte (2019: 347), pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang tempat siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya heterogen, terdiri dari siswa dengan tinggi, sedang, dan prestasi rendah, perempuan dan laki-laki laki-laki dengan berbeda latar belakang etnis untuk saling membantu dan bekerja sama untuk belajar materi pelajaran sehingga semua anggota belajar terbaik. di mana guru menentukan tugas dan pertanyaan dan menyediakan bahan- bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa memecahkan masalah yang dituju. Sedangkan menurut Berlyana & Purwaningsih (2019: 519), Cooperative learnig dikembangkan bukan semata-mata untuk mencapai hasil akademik yang baik, tapi juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan kolaborasi. Hal ini sejalan dengan pendapat dari  Pakhrurrozi, dkk (2017: 192) Cooperative learning meningkat upaya siswa, hubungan interpersonal yang lebih positif dan kesehatan mental meningkatkan bila dibandingkan dengan pembelajaran individualistik. keterlibatan siswa pada proses pembelajaran diharapkan untuk meningkatkan prestasi belajar.

Sehingga dapat disimpulkan bahwan Cooperatiive Learning merupakan model pembelajaran dimana siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil secara heterogen untuk dapat saling bekerja sama dalam belajar memehami suatu materi. Pada Cooperative Learning tidak hanya untuk mencapai hasil yang baik dalam bidang akademik, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa dengan saling diskusi dalam kelompok kecil siswa juga dapat terlibat dalam proses pembelajaran.
Tipe dari model pembelajaran Cooperative Learning banyak jenisnya, pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang Cooperative Learning tipe Jigsaw. Menurut Zaini (dalam Rohmat dkk, 2019: 351) "Belajar dengan Model Jigsaw" merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika bahan yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan bagian dari metode tidak harus berurutan, setelah materi siswa dibagi dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok membahas materi, setelah masing-masing kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang mereka pelajari dari kelompok". dengan Model Jigsaw ini siswa biasa saling membantu dalam memecahkan materi yang dibahas. Menurut Soendarti (2017: 1618), Jigsaw merupakan salah satu jenis model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa untuk aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. Pada tipe jigsaw belajar setiap siswa belajar sesuatu yang dikombinasikan dengan materi yang telah dipelajari oleh siswa lain. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Sitinjak & Mawengkang (2018: 47) bahwa Jigsaw model pembelajaran koperatif membuat setiap siswa untuk bertanggung jawab dan menumbuhkan keinginan / upaya untuk memahami bagian-bagian dari pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi kepada anggota kelompok yang lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Mdel pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw merupakan membagi siswa menjadi kelompok kecil dan membagi materi pembelajaran menjadi tiap-tiap bagian yang kemudian dalam satu kelompok (kelompok ahli) siswa berdiskusi tentag bagian materi yang dipelajari dan tiap siswa diberi tanggung jawab untuk memehami materi diskusi sehingga dapat menyampaikan materi tersebut ke kelompok asalnya.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Jigsaw menurut Rusman 2012 (dalam Putri dkk, 2019: 129) adalah:
a.        siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 7 orang
b.        setiap orang dalam tim diberi bagian yang berbeda dan tugas
c.        setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagian
d.        anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub-bagian yang sama akan bertemu dalam kelompok ahli untuk membahas materi mereka.
e.        setelah kelompok ahli memiliki diskusi, setiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang sub-bab mereka telah menguasai
f.         masing-masing tim menyajikan hasil diskusi
g.        guru memberikan evaluasi pada akhir pelajaran
h.        penutupan
Sedangkan menurut Hidayah dkk (2017: 36), Pelaksanaan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mengikuti langkah-langkah dari siklus belajar:
a.       Hadiah guru pengenalan materi yang akan dibahas.
b.      Guru membagi topik pembelajaran menjadi lima subtopik.
c.       Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dari 5 siswa.
d.      Setiap siswa dalam kelompok diberikan bahan yang berbeda, bagian dari kelompok yang disebut Kelompok asal.
e.       Anggota kelompok lain yang mendapatkan subtopik yang sama dikumpulkan menjadi satu kelompok yang disebut Kelompok ahli.
f.       Setelah sekelompok ahli dalam diskusi maka masing-masing anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal mereka dan menjelaskan kepada masing-masing anggota kelompok asli tentang hasil diskusi dengan kelompok ahli.
g.      Guru mempersiapkan permainan kartu yang berisi materi pembelajaran yang digunakan untuk game, salah satu bagian dari kartu dicadangkan dan salah satu bagian dari kartu jawaban.
h.      Setiap siswa mendapat kartu yang terdiri pertanyaan / jawaban.
i.        Setiap pelajar penampilan untuk sepasang kartu yang cocok dengan kartu.
j.        Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartu dalam batas waktu yang ditentukan diberi poin.
k.      Kartu diacak lagi sehingga siswa mendapatkan kartu yang berbeda.
l.        Siswa dapat bergabung dengan 2 atau 3 orang yang memiliki kartu yang sesuai dengan kartu. Kelompok yang memiliki poin tertinggi akan diberikan.
m.    Siswa bekerja pada pertanyaan evaluasi.
n.      Jika waktunya habis, para siswa harus menyerahkan pekerjaan mereka untuk guru.

Referensi
Berlyana, M. D., & Purwaningsih, Y. (2019). Experimentation of STAD and Jigsaw Learning Models on Learning Achievements in terms of Learning Motivation. International Journal of Educational Research Review, 4(4), 517-524.
Hidayah, N. W., Suharno, & Indriayu, M. (2017). The Use of Cooperative Learning of Jigsaw-Type and Make a Match Type to Improve Students' Activity. International Journal of Recent Engineering Science (IJRES), 4(1), 33-37.
Karacop, A., & Diken, E. H. (2017). The Effects of Jigsaw Tchnique Based on Cooperativve Learning on Prospective Science Teachers' Science Process Skill. Journal of Education and Practice, 8(6), 86-97.
Mari, J., & Gumel, S. (2015). Effect of Jigsaw technique and Achievment in Written Expression Skill. Educational Science: Theory and Practice, 5(3), 196-199.
Munte, B. (2019). The Effect of Cooperative Model "Jigsaw Type" in Improving Students' Achievement of Christian Education Subject Case: Grade XII IPA 1-2 SMA Negeri Tebing Syahbandar. International Journal of English Literature and Social Science, 4(2), 344-350.
Pakhrurrozi, I., Sujadi, I., & Pramudya, I. (2017). Effectivieness of Jigsaw-Flash Learning Model in Geometry Material. International Journal of Science and Applied Science: Conference Series, 2(1), 190-197.
Putri, F., Syamsurizal, Ahda, Y., & Putri, D. H. (2019). Comparism of Jigsaw Cooperative Learning Models and One Stay and The Other Stray and the Beginning Ability Towards Biology Students Competency in Class XI of SMAN 3 Bukittinggi. International Journal of Prodressive Science and Technologies (IJPSAT), 13(1), 124-134.
Rohmat, Hakim, L., & Sakti, N. C. (2019). Implementation of Jigsaw Type Cooperative Learning Model to Improve Economics Learning Results. International Journal of Educational Research Review, 4(3), 350-357.
Sitinjak, A. A., & Mawengkang, H. (2018). The Difference of Students' Mathematical Achievement by Using Guided-Discovery and Cooperative Learning Model Jigsaw Type. Journal of Mathematics Education, 7(1), 45-54.
Soendarti, M. (2017). The Influence of Jigsaw Learning Models on the Ability of Resolution Natural Science of Middle East Junior High School Students Indonesia. International Journal of Enviromental & Science Education, 12(7), 1617-1622.

Popular Posts

Recent Posts

Pages

Text Widget

Blog Archive

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
HALOOO.... AKU RISTY DWI ANGGRAINI. PANGGIL AJA "R I S T Y" ~^^

Model Pembelajaran Cooperative Learning: Jigsaw

Model Pembelajaran Cooperative Learning : Jigsaw Model pembelajaran berhubungan erat dengan tercapainya tujuan dari pemebalajaran. Mode...

Copyright © BELAJAR KUYY~ | Powered by Blogger
Design by Carolina Nymark | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com