Model
Pembelajaran Cooperative Learning:
Jigsaw
Model
pembelajaran berhubungan erat dengan tercapainya tujuan dari pemebalajaran. Model
pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami suatu materi dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal, namun penerapan model yang kurang
tepat dapat memunculkan dampak yang sebaliknya, yaitu dapat mengakibatkan siswa
kesusahan untuk memahami suatu materi dan dapat berdampak dengan tujuan
pembelajaran yang tidak tercapai secara maksimal. Lalu bagaimana model
pembelajaran yang baik itu? Model pembelajaran yang baik yaitu model
pembelajaran yang ketika diterapkan dalam pembelajaran dapat membuat
pembelajaran lebih efektif.
Menurut
Karacop & Diken (2017: 86) pembelajaran yang efektif merupakan hal mendasar
untuk belajar. Pengetahuan, sikap dan hasil belajar termasuk keterampilan
bergantung pada pengajaran yang efektif. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Mari
& Gumel (2015) bahwa untuk mendorong pembelajaran yang efektif, adalah bagi
guru untuk mengadopsi strategi yang dapat disesuaikan dengan berbagai pola
pemikiran siswa.
Salah
satu model pembelajaran yang dapay iterapkan yaitu model pembelajaran Cooperative Learning. Menurut Munte (2019: 347), pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran yang tempat siswa dalam kelompok-kelompok kecil
yang anggotanya heterogen, terdiri dari siswa dengan tinggi, sedang, dan
prestasi rendah, perempuan dan laki-laki laki-laki dengan berbeda latar
belakang etnis untuk saling membantu dan bekerja sama untuk belajar materi
pelajaran sehingga semua anggota belajar terbaik. di mana guru menentukan tugas
dan pertanyaan dan menyediakan bahan- bahan dan informasi yang dirancang untuk
membantu siswa memecahkan masalah yang dituju. Sedangkan menurut
Berlyana & Purwaningsih (2019: 519), Cooperative
learnig dikembangkan bukan semata-mata untuk mencapai hasil akademik yang
baik, tapi juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
keterampilan kolaborasi. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Pakhrurrozi, dkk (2017: 192) Cooperative learning meningkat upaya
siswa, hubungan interpersonal yang lebih positif dan kesehatan mental
meningkatkan bila dibandingkan dengan pembelajaran individualistik.
keterlibatan siswa pada proses pembelajaran diharapkan untuk meningkatkan
prestasi belajar.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwan Cooperatiive
Learning merupakan model pembelajaran dimana siswa dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil secara heterogen untuk dapat saling bekerja sama dalam
belajar memehami suatu materi. Pada Cooperative
Learning tidak hanya untuk mencapai hasil yang baik dalam bidang akademik,
tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa dengan saling diskusi
dalam kelompok kecil siswa juga dapat terlibat dalam proses pembelajaran.
Tipe
dari model pembelajaran Cooperative
Learning banyak jenisnya, pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang Cooperative Learning tipe Jigsaw. Menurut
Zaini (dalam Rohmat dkk, 2019: 351) "Belajar dengan Model Jigsaw"
merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika bahan yang akan dipelajari
dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan bagian dari metode tidak harus
berurutan, setelah materi siswa dibagi dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
dan masing-masing kelompok membahas materi, setelah masing-masing kelompok
mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang mereka
pelajari dari kelompok". dengan Model Jigsaw ini siswa biasa saling
membantu dalam memecahkan materi yang dibahas. Menurut Soendarti (2017: 1618), Jigsaw
merupakan salah satu jenis model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa
untuk aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. Pada tipe
jigsaw belajar setiap siswa belajar sesuatu yang dikombinasikan dengan materi
yang telah dipelajari oleh siswa lain. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Sitinjak
& Mawengkang (2018: 47) bahwa Jigsaw model pembelajaran koperatif membuat
setiap siswa untuk bertanggung jawab dan menumbuhkan keinginan / upaya untuk
memahami bagian-bagian dari pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan
materi kepada anggota kelompok yang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Mdel pembelajaran
Cooperative Learning tipe Jigsaw merupakan membagi siswa menjadi kelompok kecil
dan membagi materi pembelajaran menjadi tiap-tiap bagian yang kemudian dalam
satu kelompok (kelompok ahli) siswa berdiskusi tentag bagian materi yang
dipelajari dan tiap siswa diberi tanggung jawab untuk memehami materi diskusi
sehingga dapat menyampaikan materi tersebut ke kelompok asalnya.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Jigsaw menurut
Rusman 2012 (dalam Putri dkk, 2019: 129) adalah:
a.
siswa dibagi
menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 7 orang
b.
setiap
orang dalam tim diberi bagian yang berbeda dan tugas
c.
setiap
anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagian
d.
anggota
dari kelompok lain yang telah mempelajari sub-bagian yang sama akan bertemu
dalam kelompok ahli untuk membahas materi mereka.
e.
setelah
kelompok ahli memiliki diskusi, setiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada anggota kelompok tentang sub-bab mereka telah menguasai
f.
masing-masing
tim menyajikan hasil diskusi
g.
guru
memberikan evaluasi pada akhir pelajaran
h.
penutupan
Sedangkan menurut Hidayah dkk (2017:
36), Pelaksanaan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mengikuti
langkah-langkah dari siklus belajar:
a. Hadiah guru pengenalan materi yang akan dibahas.
b. Guru membagi topik pembelajaran menjadi lima subtopik.
c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dari 5
siswa.
d. Setiap siswa dalam kelompok diberikan bahan yang
berbeda, bagian dari kelompok yang disebut Kelompok asal.
e. Anggota kelompok lain yang mendapatkan subtopik yang
sama dikumpulkan menjadi satu kelompok yang disebut Kelompok ahli.
f. Setelah sekelompok ahli dalam diskusi maka
masing-masing anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal mereka dan
menjelaskan kepada masing-masing anggota kelompok asli tentang hasil diskusi
dengan kelompok ahli.
g. Guru mempersiapkan permainan kartu yang berisi materi
pembelajaran yang digunakan untuk game, salah satu bagian dari kartu
dicadangkan dan salah satu bagian dari kartu jawaban.
h. Setiap siswa mendapat kartu yang terdiri pertanyaan /
jawaban.
i.
Setiap pelajar
penampilan untuk sepasang kartu yang cocok dengan kartu.
j.
Setiap peserta
didik yang dapat mencocokkan kartu dalam batas waktu yang ditentukan diberi
poin.
k. Kartu diacak lagi sehingga siswa mendapatkan kartu
yang berbeda.
l.
Siswa dapat
bergabung dengan 2 atau 3 orang yang memiliki kartu yang sesuai dengan kartu.
Kelompok yang memiliki poin tertinggi akan diberikan.
m.
Siswa bekerja
pada pertanyaan evaluasi.
n. Jika waktunya habis, para siswa harus menyerahkan
pekerjaan mereka untuk guru.
Referensi
Berlyana, M. D.,
& Purwaningsih, Y. (2019). Experimentation of STAD and Jigsaw Learning
Models on Learning Achievements in terms of Learning Motivation. International
Journal of Educational Research Review, 4(4), 517-524.
Hidayah, N. W., Suharno, & Indriayu, M. (2017). The Use
of Cooperative Learning of Jigsaw-Type and Make a Match Type to Improve
Students' Activity. International Journal of Recent Engineering Science
(IJRES), 4(1), 33-37.
Karacop, A., & Diken, E. H. (2017). The Effects of
Jigsaw Tchnique Based on Cooperativve Learning on Prospective Science
Teachers' Science Process Skill. Journal of Education and Practice, 8(6),
86-97.
Mari, J., & Gumel, S. (2015). Effect of Jigsaw technique
and Achievment in Written Expression Skill. Educational Science: Theory and
Practice, 5(3), 196-199.
Munte, B. (2019). The Effect of Cooperative Model
"Jigsaw Type" in Improving Students' Achievement of Christian
Education Subject Case: Grade XII IPA 1-2 SMA Negeri Tebing Syahbandar. International
Journal of English Literature and Social Science, 4(2), 344-350.
Pakhrurrozi, I., Sujadi, I., & Pramudya, I. (2017).
Effectivieness of Jigsaw-Flash Learning Model in Geometry Material. International
Journal of Science and Applied Science: Conference Series, 2(1), 190-197.
Putri, F., Syamsurizal, Ahda, Y., & Putri, D. H. (2019).
Comparism of Jigsaw Cooperative Learning Models and One Stay and The Other
Stray and the Beginning Ability Towards Biology Students Competency in Class
XI of SMAN 3 Bukittinggi. International Journal of Prodressive Science and
Technologies (IJPSAT), 13(1), 124-134.
Rohmat, Hakim, L., & Sakti, N. C. (2019). Implementation
of Jigsaw Type Cooperative Learning Model to Improve Economics Learning
Results. International Journal of Educational Research Review, 4(3),
350-357.
Sitinjak, A. A., & Mawengkang, H. (2018). The Difference
of Students' Mathematical Achievement by Using Guided-Discovery and
Cooperative Learning Model Jigsaw Type. Journal of Mathematics Education, 7(1),
45-54.
Soendarti, M. (2017). The Influence of Jigsaw Learning
Models on the Ability of Resolution Natural Science of Middle East Junior High
School Students Indonesia. International Journal of Enviromental &
Science Education, 12(7), 1617-1622.